Lagu Anak Indonesia Yang “Salah”
Kita semua pasti pernah mengalami masa kecil, mungkin kita masih ingat sampai sekarang beberapa lagu anak-anak yang ngetop di masa kecil kita.
Tapi sadarkah kita, bahwa beberapa lagu top tersebut sebenarnya mempengaruhi psikologi kita karena kata-katanya yang “tidak benar”.
Riset membuktikan bahwa apa yang kita ucapkan itulah yang akan mempengaruhi otak bawah sadar kita sehingga membentuk diri kita. Dan dengan bernyanyi, akan lebih mudah masuk ke otak bawah sadar kita.
Coba saja perhatikan lingkungan Anda, bisa-bisanya seseorang menghafal begitu banyak lagu dari pada ilmu pengetahuan. Bahkan ada yang hafal lagu bahasa Inggris maupun Jepang tanpa mengerti artinya. Dan bahayanya.. Semua itu akan mempengaruhi otak bawah sadar kita dan secara otomatis akan membentuk diri kita.
Berikut beberapa kalimat dari lagu anak-anak yang mungkin masih kita hafal sampai sekarang:
- “”Balonku ada 5… rupa-rupa warnanya… merah, kuning, kelabu.. merah muda dan biru… meletus balon hijau, dorrrr!!!”
Perhatikan warna-warna kelima balon tersebut, kenapa tiba2 muncul warna hijau? Jadi jumlah balon sebenarnya ada 6, bukan 5 !
- “Aku seorang kapiten… mempunyai pedang panjang…kalo berjalan prok..prok..prok… aku seorang kapiten!”
Perhatikan di bait pertama, bercerita tentang seorang kapiten dengan pedangnya, tapi di bait kedua malah cerita tentang sepatunya (inkonsistensi). Harusnya dia tetap konsisten, misal jika ingin cerita tentang sepatunya seharusnya dia bernyanyi : “mempunyai sepatu baja (bukan pedang panjang)… kalo berjalan prok..prok..prok..”
nah, itu baru klop! jika ingin cerita tentang pedangnya, harusnya dia bernyanyi : “mempunyai pedang
panjang… kalo berjalan ndul..gondal..gandul.. atau srek.. srek.. srek..” itu baru sesuai dg kondisi pedang panjangnya!
- “Bangun tidur ku terus mandi.. tidak lupa menggosok gigi.. habis mandi ku tolong ibu membersihkan tempat tidurku..”
Perhatikan setelah habis mandi langsung membersihkan tempat tidur. Lagu ini membuat anak- anak tidak bisa terprogram secara baik dalam menyelesaikan tugasnya dan selalu terburu-buru. Sehabis mandi seharusnya si anak pakai baju dulu dan tidak langsung membersihkan tempat tidur dalam kondisi basah dan telanjang!
Jangan heran melihat anak-anak sekarang suka telanjang sehabis mandi.. Hehe
- “Naik-naik ke puncak gunung.. tinggi.. tinggi sekali..kiri kanan kulihat saja.. banyak pohon cemara.. 2X”
Lagu ini dapat membuat anak kecil kehilangan konsentrasi, semangat dan motivasi! Pada awal lagu terkesan semangat akan mendaki gunung yang tinggi tetapi kemudian ternyata setelah melihat jalanan yg tajam mendaki lalu jadi bingung dan gak tau mau ngapain, bisanya cuma noleh ke kiri ke kanan aja, gak maju2!
Dan realitanya, ketika kita mendaki gunung, bukankah kita malah bisa melihat pemandangan indah dan karya Tuhan? Bukan hanya pohon cemara kan? Bukannya lebih baik jika kata-katanya: “Kiri kanan, kulihat banyak pemandangan yang indah.”
- “Naik kereta api tut..tut..tut.. Siapa hendak turut, ke Bandung.. Surabaya.. bolehlah naik dengan naik percuma..ayo kawanku lekas naik.. keretaku tak berhenti lama”
Nah, yg begini ini yg parah! Mengajarkan anak- anak kalo sudah dewasa maunya gratis melulu. Pantesan PJKA rugi terus! terutama jalur Jakarta-Bandung dan Jakarta- Surabaya!
- 6. “Di pucuk pohon cempaka.. burung kutilang berbunyi.. bersiul2 sepanjang hari dg tak jemu2.. mengangguk2 sambil bernyanyi tri li li..li..li..li..li..“
Ini juga menyesatkan dan tidak mengajarkan kepada anak2 akan realita yg sebenarnya. Burung kutilang itu kalo nyanyi bunyinya cuit..cuit..cuit..! kalo tri li li li li itu bunyi kalo yang nyanyi orang, bukan burung!
- Nina bobo oh nina bobo kalau tidak bobo digigit nyamuk
Menurut psikolog: jadi sekian tahun anak-anak Indonesia diajak tidur dengan lagu yg “mengancam”.
- Bintang kecil dilangit yg biru…
Bintang kan adanya malem, nah pernah lihat ngak langit di malam hari itu biru atau hitam? Bukankah ini kesalahan besar?
- Ibu kita Kartini… harum namanya.
Mungkin ini masalah penempatan kata saja, tetapi tetap saja menjadi “kesalahan”. Namanya Kartini atau Harum?
Sumber: http://www.e-samarinda.com/forum/index.php?act=Print&client=printer&f=5&t=3597Tapi setelah saya menyelidiki “kasus” ini.. hehe, ternyata lirik asli lagu balonku ada lima (awalnya) memang bukan warna merah tetapi hijau. Jadi dari lirik aslinya ngak ada masalah.
Baca: http://id.wikibooks.org/wiki/Lirik_Lagu-lagu_Anak_Indonesia#Balonku
Hanya saja yang berkembang di masyarakat sudah banyak berubah. Dan salah satu yang merubah adalah penyanyi bernama Tompi dalam albumnya jazznya.
Ada banyak alasan tentang “perubahan warna”. Tapi menurut saya pribadi (sedikit unik dan lucu): Dulu liriknya memang “Hijau, kuning, kelabu, merah muda dan biru”, cuma karena balon warna hijau meletus, ini menyebabkan banyak anak-anak takut dengan balon warna hijau, jadinya liriknya diubah dari warna hijau menjadi merah, tapi tetap balon hijau yang meletus. Nah inilah sumber “kesalahan” pada lagu ini menurut hasil investigasi saya pribadi. Hehe.
Seharusnya liriknya diubah menjadi: “Balonku ada lima, rupa-rupa warnanya, hijau kuning kelabu merah muda dan biru. Meletus satu balon.. door”
Bukankah itu lebih rasional? Hehe.
Sama juga dengan “Bintang kecil di langit yang biru”, sebenarnya “Bintang kecil di langit yang tinggi”
Mungkin penyebab perubahan dari tinggi ke biru, karena orang tua dulu menganggap warna langit biru sampe kelupaan kalo malam itu hitam dan bintang cuma nongol di malam hari.
Atau asumsi kedua adalah yang dimaksud bintang adalah matahari. Karena matahari kan termasuk salah satu bintang. Nah kalo ini, baru cocok, bintang kecil (matahari) di langit yang biru. Tapi masalahnya matahari tuh ngak kecil. Hehe.
Terlepas dari hal itu, dari beberapa contoh lagu tersebut, sudah seharusnya kita sadar dan mulai menghilangkan kebiasaan menyanyikan lagu-lagu yang mengandung kata atau kalimat yang kurang baik bahkan cenderung negatif.
Penelitian Dr. Masaru Emuto tentang air yang akan berubah menjadi kristal cantik ketika kita mengucapkan kata yang baik (positif) dan air akan membentuk pola berantakan ketika kita mengucapkan kata negatif.
Dan riset Dr. Masaru Emuto membuktikan bahwa reaksi air tersebut terjadi walaupun kita mengucapkan kata positif maupun negatif dalam bahasa apa saja. Bukankah 80% tubuh kita terdiri dari air?
Terlepas dari kontroversi riset Dr. Masaru yang masih ditolak beberapa ilmuan lain, kita bisa memetik hal positifnya.
Kita tidak akan rugi koq ketika mengatakan sesuatu yang positif dan membangun termasuk menyanyikan lagu-lagu yang liriknya memotivasi diri. Seperti lagu “I have a dream”
Jadi, mulailah memilah-milah lagu yang akan kita nyanyikan. Jangan sampai kita menyanyikan lagu “Pulangkan saja aku pada ibuku atau ayahku” dan benar-benar terjadi di pernikahan Anda nanti 🙂
Khusus untuk lagu dari luar (bahasa lain) sebaiknya sempatkan waktu untuk mencari arti lagu tersebut.
Akhir kata, marilah kita menjadi generasi yang positif. Sehingga melalui kita, bangsa dan negara kita akan semakin baik di tahun-tahun mendatang.
Tulisan ini telah dibaca 7041 kali
hm.. untuk beberapa kasus memang lagu seperti diatas itu salah, namun ketidakaturan dari kata2nya malah bisa memberi anag untuk berpikir lebih, sambil dengar lagu tentunya, sapa tahu anag2 dapatki kesalahannya terus mereka jadi bangga sama diri mereka dan menjadi kritikus besarnya. heheh
tapi memang ga bisa di anggap sepele..
soal air itu aku punya bukunya, banyak bentuk, warna dan makna, semuanya di pengaruhi getaran dan intonasi suara, dan air hidup!
bagus pak postingannya! sekali2 kommen di punya ku ya, heheh
hohohoooooo….
gak heran kalo anak2 pada jaman sekarang terbentuk oleh suatu karakter yang salah dan kata2 yang salah, jadi wajar kalo pola pikirnya juga banyak yang salah….
kalo gitu mari yukkk ramai2 kita demo pencipta lagunya agar mengubahnya mengarah kepada hal – hal yang benar…….
Hahaha,, buat Odistya.. Mau demo siapa? Penciptanya rata-rata sudah di kubur.. Tapi kalo mau demo di kuburan sih, kamu saja ya… Hahahahah :))
Untuk Ratu, kayaknya anak-anak blom bisa berpikir logis deh, mungin hanya untuk beberapa anak saja yang bisa menemukan kesalahan tersebut.
Saya saja baru sadar ketika menemukan artikel tersebut.. Hehe.
Ada bukunya? Pinjam donk.. Hehe 🙂
HAK HAK HAK HAK!!!
dari dulu gue juga binngug… ini lagu 2 Indonesia kok pada aneh2 smua?? kwkwkwk
Lagu anak terbaru telah lahir seperti rumahku istanaku, aku rindu, ulang tahun dan bangun pagi. Lagu tersebut hasil karya widya swara salah seorang guru SMP Dhaniswara Surabaya. Lagu-lagu tersebut bisa didengarkan di http://www.widyaswara01.blogspot.com
Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Makin banyak lagu2, cerita2 (film, sinetron, majalah), dll yang tidak mendidik..
kalau pengen lagu2 anak dan cerita2 anak yang mendidik (bilingual lho…..
)
saya buatkan blognya nih…
klik aja..
lagu2anak.blogspot.com
atau
funchildsongs.blogspot.com
eh bukannya nyanyian balonku tu mang dah bener..
lirik na kan hijau, kuning, kelabu, merah muda dan biru..meletus balon hijau…
berarti sudah benar dunks..
aku seorang kapiten juga konsisten kok,, yang dimaksud dilirik itu bukannya menggambarkan seorang kapiten itu seperti apa..
punya pedang panjang, kalau berjalan sepatunya mengeluarkan bunyi prok..prok..prok..
@Endha: Itukan pemikiran kita yang udah ngerti,, tapi kalo bagi anak2 yang masih lugu.. kan beda 🙂
Karena menurut psikolog, hal yang kita anggap “sepele” gitu ternyata punya dampak apalagi kalau dinyanyikan berulang2.
Ada memang beberapa lagu di atas yang sebenarnya betul tapi dinyanyikan salah oleh orang tua jadi artinya salah juga 🙂
Don’t have cash to buy a house? Worry no more, because this is real to take the loan to solve such kind of problems. Thence get a collateral loan to buy all you want.
Saya ada koleksi lagu anak-anak ciptaan saya.
Dan lagu2 saya sudah dipakai di TK, Paud, dan instansi pendidikan anak…
Karena lagu-lagu saya adalah lagu yang edukatif , inspiratif, dan motivatif…
Lagu bias didengarkan secara GRATIS di
http://www.lagu2anak.blogspot.com
emang… untunglah anak-anak indonesia nggak ada yang mau mikir. law mikir mungkin lagu-lagu tsb nggak akan jadi terkenal karena mereka malas nyaynyikannya….. mending nyanyi keong racun or cenat-cenut….. he…
Lirik yang benar itu ga ada MERAH,..
1. HIJAU,
2. KUNING,
3. KELABU,
4. MERAH MUDA,
5. BIRU.
Sekedar mengingatkan untuk saudar/i yang mungkin akan memberi komentar selanjutnya bahwa :
1. Kita tidak bisa menganalisah lagu anak-anak anak dari pemikiran orang dewasa yang awam dalam bidang musik, berdasarkan lirik yang tertulis, kenapa? bahasa (kata dan kalimat) yang bisa dipahami anak sangat terbatas untuk mereka pahami, dan pemikiran mereka hanya bisa dimengerti oleh mereka yang memang mendalami psikologi dan pendidikan anak.
2. Bahasa atau lirik ketika menjadi kesatuan didalam musik, memiliki persamaan seperti puisi, pantun, dan perumpamaan, dan ini tidak bisa anda interpretasikan secara mentah seperti anda membaca cerita atau dongeng. Tetapi harus mencari makna tersembunyi yang hendak disampaikan lewat bahasa/ lirik tersebut.
3. Menciptakan lagu anak itu jauh lebih sulit dibandingkan mencipta lagu lainnya… hargai itu, jangan asal mengkritik dari sisi anda, tetapi lihatlah dari sisi yang lain.
Apakah kita sudah betul-betul melihat?, ada berapa banyak orang di Indonesia yang peduli dengan pendidikan anak lewat musik (lagu) anak?
4. Yang salah bukan pencipta lagunya, tetapi kita sebagai orang dewasa yang harus mampu menginterpretasikannya secara tepat, dan “timing” yang tepat ketika hendak mengajarkan atau memperdengarkan lagu-lagu tersebut kepada anak.
Terima kasih.