Pendidikan Sekarang dan Tut Wuri Handayani

You may also like...

4 Responses

  1. Anto.S says:

    Pak Romi Yth.
    Singkat saja saya katakan bahwa saya bangga dengan Pak Romi masih muda tapi pandangannya masalah pendidikan sudah ter golong maju.

    Menanggapi tulisan Pak Romi PENDIDIKAN SEKARANG DAN TUTWURI HANDAYAN. Kelihatan Bahwa Pak Romi Belum dapat membedakan.

    – Apa iti Guru
    – Apa itu Pendidik
    – Apa itu Pengajar

    Sebagai contoh Pak Romi itu sebagai Pengajar di bidang IT di SMU2 Makassar, di SMU yang ada hanya Pendidik dan Pengajar, di Perguruantinggi ada beberapa guru tidak banyak jumlahnya, Karena GURU itu Pak Romi dapat ( DI GUGU DAN DI TIRU ) Artinya :
    Seorang guru dapat di percaya kata2nya tidak akan bohong dan dapat di tiru perbuatannya tidak akan ada pelanggaran.

  2. Bukannya saya tidak bisa membedakan, tapi saya lebih melihat ke esensi dari menjadi seorang guru atau pendidik atau pengajar.. Ketiga nya harus bisa menjadi motivator, fasilitator dan director buat orang-orang yang diajar atau dididik atau diajarnya. Jadi untuk apa lagi dibedakan antara guru, pendidik dan pengajar?

  3. Pada intinya, suasana pendidikan haruslah kreatif, berani melakukan gebrakan atau perubahan-perubahan yang bisa membawa pada kemajuan. Berani berubah berarti, merekalah pemenangnya, bukankah begitu?, maaf kalau salah. Dan apa yang telah dilakukan oleh Pak Romy, sudah merupakan niat yang baik, dan bentuk perubahan serta semangat yg patut diacungi jempol, sebab anak-2 saat ini sudah kapok dengan tindakan otoriter, mereka membutuhkan iklim atau suasana pendidikan yang menyenangkan, serius tapi santai,mengantarkan anak2 didik pada bakatnya masing2, menemukan jalan pada pencapaian yang lebih baik, Pendidikan adalah penting, pengajar juga sangat penting, termasuk kualitas dan semangat yg terus berkobar. Semoga Makassar melahirkan SDM2 yg handal dibidangnya masing2.

    Btw, kalau ada polling pemilihan menteri pendidikan, aku mendukung pak Romy gimana? kakak, 🙂

  4. Berkat pemberitahuan DeO, saya ngecek kembali tulisan saya ini dan ternyata ada 2 penyumbang komentar 🙂

    Buat pak Anto, kalau saya pribadi sih ngak mau dipusingkan dengan istilah, apa itu guru, pendidik atau pengajar, karena bagi saya semuanya tujuannya sama yaitu membuat orang2 menjadi lebih baik.

    Kalau memang menurut pak Anto sy ini pengajar, artinya selama ini anak2 didik saya salah donk memanggil saya pak guru. Nah, bingung kan, makanya istilah bukanlah topik utama tulisan saya 🙂

    Lalu kalau menurut pak Anto Guru itu artinya :
    Seorang guru dapat di percaya kata2nya tidak akan bohong dan dapat di tiru perbuatannya tidak akan ada pelanggaran.

    Wah artinya guru itu sudah sempurna donk. Kalau dalam teori mungkin seorang guru bisa dipercaya, tapi banyak kali dalam perbuatan banyak pelanggarannya yang tidak patut ditiru.

    Jadi sekali lagi bukan masalah istilah tetapi esensi sebenarnya dari pendidikan haruslah bisa mengikuti perkembangan zaman.

    Saya sependapat dengan Daeng Oprek, anak2 sekarang sudah muak dengan guru yang otoriter dan sok jaim. Jadi kalau mau anak2 didik kita berubah dan menjadi lebih baik, marilah kita (entah guru, pendidik atau pengajar) semua merubah cara berpikir kita demi membentuk generasi yang lebih baik 🙂

    Salam,

    Romy Steven J

Leave a Reply