Ujian Nasional Melalui Internet
Hari Senin yang lalu (8/1/2010) ada tim dari Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Jakarta yang mengadakan uji coba Capaian Adaptif Terkomputerisasi (CAT) di mana pada penjelasannya, mereka menyampaikan bahwa ini adalah uji coba Ujian Nasional melalui Internet yang rencananya akan diterapkan nanti di tahun 2013.
Sebelum tim dari Jakarta datang ke SMA Negeri 2 Makassar, saya diminta oleh kepala sekolah untuk menghubungi tim tersebut karena adanya penyampaian ke kepsek mengenai persiapan yang harus dilakukan untuk uji coba tersebut.
Setelah menelepon ke tim, saya diberitahukan bahwa sistem tersebut harus menggunakan Internet Explorer versi 8, di mana secara otomatis Operating System yang digunakan juga haruslah Microsoft Windows. Saya sempat bertanya, mengapa tidak bisa menggunakan Mozilla Firefox atau Opera karena browser tersebut bisa berjalan pada hampir semua OS. Namun jawaban mereka tetap sama yaitu harus menggunakan Microsoft Internet Explorer versi 8.
Akhirnya, sebagai koordinator Lab, saya mulai mengupgrade IE di komputer lab, dari versi 6 menjadi versi 8. Tentunya ini memakan waktu yang tidak sedikit karena komputer yang harus diupgrade berjumlah 30 unit.
Seletelah selesai melakukan upgrade, sistem login yang saya buat mengalami masalah tapi untunglah anak-anak masih ujian sehingga masih ada waktu untuk memperbaikinya.
Pada hari pelaksanaan, tim tersebut menjelaskan mekanisme dan tujuan dari uji coba tersebut, saya cukup tertarik dengan mekanisme pengerjaan soalnya. Soal tiap komputer berbeda dan diacak. Kemudian sistem akan menampilkan soal dengan bobot tinggi, jika dijawab benar maka poin/skornya tinggi juga, namun jika dijawab salah, maka sistem akan menampilkan soal dengan bobot yang sedang namun dengan skor yang sedang juga, demikin juga jika jawaban masih salah maka sistem akan memberikan soal dengan bobot yang lebih rendah lagi tentunya dengan skor yang lebih rendah juga.
Kesimpulannya, jika peserta banyak menjawab benar soal yang bobotnya tinggi, maka jumlah soal yang diberikan sistem lebih sedikit dibandingkan jika peserta kebanyakan menjawab soal yang bobotnya rendah.
Mekanisme ini cukup menarik. Namun satu hal yang menjadi pertanyaan saya, mengapa harus menggunakan Internet Explorer dan jika saya melihat bahasa yang digunakan untuk web programmingnya adalah ASP, di mana keduanya adalah produk dari Microsoft. Bukannya saya anti dengan Microsoft (Karena saya juga masih menggunakan produk Microsoft.. hehe) hanya saja saya menyarankan agar sistem tersebut bisa dikembangkan melalui jalur Open Source. Atau mungkinkah sudah ada MOU antara Puspendik dengan Microsoft? Semoga saja tidak ada 🙂
Coba kita cermati, saat ini pangguna software bajakan di Indonesia masih cukup banyak, mengapa? Karena pada waktu mereka belajar komputer di sekolah, mereka telah diajarkan produk bajakan, seperti Microsoft Windows, Word, Excel, Access, Power Poin, dll. Nah, ketika mereka lulus dan bekerja, maka ketergantungan tersebut akan “memaksa” mereka untuk menggunakan software yang sama dengan yang mereka pelajari.
Jadi, saran saya adalah, sebaiknya sistem yang dibangun oleh Puspendik bisa juga dijalankan menggunakan Mozilla Firefox, Opera maupun browser lainnya, mengingat browser-browser tersebut bisa berjalan di Windows, Linux, Macintos, dll. Sehingga tidak harus menggunakan satu produk tertentu (Microsoft) yang harus dibeli.
Harapan saya, Puspendik juga bisa mendukung gerakan Indonesia Goes Open Source ( IGOS) demi mengurangi tingkat pembajakan software di negeri kita Indonesia.
Doa saya, tim dari Puspendik diberikan hikmat dan skill oleh Tuhan sehingga bisa menciptakan sistem yang terbaik buat kemajuan pendidikan di tanah air kita Indonesia.
Saya juga bangga dengan menteri pendidikan kita sekarang Prof. Dr. Ir. H. Mohammad Nuh, DEA. yang berlatar belakan ICT. Semoga melalui beliau, bangsa Indonesia khususnya bidang pendidikan bisa lebih maju dalam bidang ICT.
Salam sukses,
Romy Steven J
2010 be MORE than a WINNER
Tulisan ini telah dibaca 1233 kali
wahh keren juga tuh Puspendik buat program uji coba,,,salut dehh.
tapi aku lebih setuju denga pa’ Romy, indonesia sangat bergantung pada microsoft…anak-anak mulai dari TK sudah belajar komputer menggunakan OS Windows dan lain sebagainya yang harganya cukup mahal, padahal ada yang gratisan dan gak perlu membajak OS, sperti LINUX dan aku pikir indonesia juga ada IGOS sebagai penggagas untuk menghindari bajakan….jadi alangkah baiknya kalau anak2 kita generasi selanjutnya tidak di cekok’ki OS bajakan tapi diperkenalkan dengan OS dan software yang sifatnya open source……
supaya akan menghasilkan anak2 yang memiliki karakter bukan karakter pembajak…
gimana, setuju kann…????
mungkin karena IE 8 lebih banyak mendukung banyak browser, soalnya kadang2 sy dpt mendapatkan website yg tidak bsa di buka di mozilla firefox,opera dan google chrome, melainkan IE 8 dapat membuka website tersebut….
bukannya IE 8 di bundle sm windows 7 kan????
Following my analysis, millions of persons in the world get the mortgage loans from good banks. Hence, there is great possibilities to find a collateral loan in all countries.
wahh keren juga tuh Puspendik buat program uji coba,,,salut dehh.
tapi aku lebih setuju denga pa’ Romy, indonesia sangat bergantung pada microsoft…anak-anak mulai dari TK sudah belajar komputer menggunakan OS Windows dan lain sebagainya yang harganya cukup mahal, padahal ada yang gratisan dan gak perlu membajak OS, sperti LINUX dan aku pikir indonesia juga ada IGOS sebagai penggagas untuk menghindari bajakan….jadi alangkah baiknya kalau anak2 kita generasi selanjutnya tidak di cekok’ki OS bajakan tapi diperkenalkan dengan OS dan software yang sifatnya open source……
supaya akan menghasilkan anak2 yang memiliki karakter bukan karakter pembajak…
gimana, setuju kann…????
wahh keren juga tuh Puspendik buat program uji coba,,,salut dehh.
tapi aku lebih setuju denga pa’ Romy, indonesia sangat bergantung pada microsoft…anak-anak mulai dari TK sudah belajar komputer menggunakan OS Windows dan lain sebagainya yang harganya cukup mahal, padahal ada yang gratisan dan gak perlu membajak OS, sperti LINUX dan aku pikir indonesia juga ada IGOS sebagai penggagas untuk menghindari bajakan….jadi alangkah baiknya kalau anak2 kita generasi selanjutnya tidak di cekok’ki OS bajakan tapi diperkenalkan dengan OS dan software yang sifatnya open source……
supaya akan menghasilkan anak2 yang memiliki karakter bukan karakter pembajak…
gimana, setuju kann…????
Artikel yang menarik.
Sistem yang sedang diujicobakan adalah sistem yang sangat besar dan luas, yg nantinya dan diharapkan dapat menjadi jawaban dari semua carut marut sistem UN Indonesia.
Mengapa Microsoft?
PUSPENDIK tidak ada MOU dengan Microsoft, tapi ada alasan-alasan yang membuat platform Microsoft menjadi pilihan.
Pertanyaan pasti akan selalu ada, walaupun sistem dibangun diatas LINUX atau open source.
1 hal yang penting..semoga ujicoba ini tidak hanya sampai ujicoba saja, dan semoga dapat terwujud dalam waktu dekat ini. Karena sistem ini sudah lama dipersiapkan oleh PUSPENDIK.
Oya, sepertinya PUSPENDIK juga sedang mempersiapkan sistem ini agar dapat berjalan di semua OS (tidak hanya semua browser).
knapa harus IE..?, mungkin ada masalah dalam hal tampilan kali, dr pemaparan penulis pake asp, sy nda tau apakah aplikasinya pake web service atau tdk, hemat sy setidaknya kalau dia pake ada 2 kemungkinan klo bukan php ya jsp, nah dari situ kemungkinan masalah terletak pada css, CMIIM