Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Walaupun saya masih tergolong guru baru, tapi saya sempat mencermati beberapa hal dalam dunia pendidikan kita…
Yang pertama, adanya paradigma yang salah terhadap jurusan yang ada, di mana anak-anak yang masuk jurusan IPS selalu dianggap lebih rendah dari anak-anak yang masuk jurusan IPA… Hmm, makanya anak-anak yang masuk IPS banyak yang jadi malas belajar karena mengganggap diri mereka “buangan” atau “sisa-sisa”… Padahal saya melihat anak-anak IPS pun punya banyak potensi koq.
Lalu mengapa harus ada penjurusan???
Yang kedua, pemerintah menurut saya masih kurang memperhatikan dunia pendidikan, sementara dunia pendidikan inilah yang sangat penting untuk masa depan bangsa kita…
Di mana-mana pemilihan kepala daerah selalu mempromosikan adanya pendidikan gratis, padahal pada prakteknya, pemerintah sendiri masih bingung dengan konsep pendidikan gratis… Gimana tidak bingung, kalo orang kaya dan pejabat juga mau yang gratis..
Dari berita yang saya baca, sekolah dilarang menjual buku… Buat saya itu hal yang bagus, tapi pertanyaannya, dengan waktu 1 jam pelajaran (Yang hanya 45 menit), mungkinkan bisa maksimal jika tanpa buku?
Yang ketiga, pemerintah mencanangkan wajib belajar 9 tahun sementara untuk kuliah harus lulusan SMA (12 tahun belajar)
Bukan cuma itu, lulusan SD yang mau masuk SMP harus ikut ujian masuk, begitu juga lulusan SMP yang ingin masuk SMA dan lulusan SMA yang mau masuk Universitas semuanya harus mengikuti lagi Ujian Masuk… Lalu, apa gunanya Ujian Akhir??? Apa gunanya Ujian Nasional??? Bukannya secara tidak langsung ini adalah bentuk ketidakpercayaan para lembaga pendidikan terhadap lulusan lembaga pendidikan lainnya?
Menurut saya, pendidikan gratis harus dibarengi dengan sistem upah per jam bagi para pegawai khususnya pegawai negeri, anggota DPR bahkan para Eksekutif kita… Haha, saya rasa banyak yang langsung menolak tulisan saya ini π
Kita liat saja di negara-negara maju, para pekerjanya benar-benar bekerja karena dihitung per jam bukan per bulan π
Hal ini akan mengurangi pegawai yang malas, setidaknya gaji mereka yang malas bisa digunakan untuk pendidikan gratis… Hehe… Dan apakah para kepala daerah yang mempromosikan pendidikan gratis, bersedia memberikan 20% dari gajinya untuk pendidikan gratis???
Ini hanya sebagian kecil dari pandangan-pandangan dan opini saya selama terjun ke dunia pendidikan kita. Semoga tulisan ini bisa menyadarkan kita, khususnya orang-orang yang bersentuhan langsung dengan dunia pendidikan agar bisa benar-benar berjuang untuk “mencerdaskan kehidupan bangsa” sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 bukannya malah “mencerdaskan kehidupan koruptor” π
Salam sukses selalu π
Romy Steven J
www.romystevenj.com
Tulisan ini telah dibaca 444 kali
Recent Comments